Tak Mau Jadi PNS, Putra Paniai Ini Dirikan Komunitas Fotografi Manokwari

Paskalis Pigai tekah sekira 5 tahun meniti usaha sebagai seorang profesional di bidang foto dan videografi lewat usaha yang dia dirikan, PT Papua Project.

Tangan dingin pemuda lulusan UNIPA Manokwari ini telah menghasilkan karya-karya yang menjadi bagian dari acara-acara besar di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Tidak tinggal diam, Paskalis ingin agar lebih banyak lagi pemuda dan pemudi asli Papua seperti dirinya yang dapat menjadi fotografer dan videografer profesional.

Oleh sebab itu, demi mengembangkan bakat kreativitas pemuda/i di Papua, Paskalis Pigai dipilih oleh rekan-rekannya menjadi ketua Komunitas Fotografi Manokwari.

Tak Mau Jadi PNS, Putra Paniai Ini Dirikan Komunitas Fotografi Manokwari
Paskalis Pigai. (foto:ist/BM)

“Saya ingin mengajak seluruh kaum milenial OAP (Orang Asli Papua) untuk mengasah kemampuan mereka dan bisa memiliki penghasilan sendiri serta sejahtera,” ujar putra asli Papua yang lahir dan besar di Kokas, Fakfak, Papua Barat ini, seperti disitir Stafsus Presiden, Billy Mambrasar.

Paskalis Pigai menjadikan komunitas ini sebagai wadah penyalur bakat anak muda di Papua untuk bidang fotografi, juga ketika ada kebutuhan di berbagai acara, atau bisnis tertentu.

Usaha yang dirintisnya di Manokwari, Papua Barat ini memberikan jasa kepada klien bukan hanya dalam bidang videografi dan design grafis, tapi juga perpaduan seni yang terintegrasi dalam editan foto dan video, seperti musik ciptaannya dan koreografi tari.

Di Komunitas Fotografi Manokwari, Paskalis Pigai bukan hanya mendorong pengembangan foto dan video, tapi juga seni musik dan tari.

Menurut Paskalis, teman-temannya di Komunitas tersebut, yang adalah anak-anak asli Papua, sudah sering kali dapat tawaran untuk unjuk kesenian tari daerah dalam berbagai acara di Papua.

Mereka sering tampil dalam berbagai acara di Manokwari, satu paket dengan sewa jasa fotografi dan videografi,” ungkapnya.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Foto karya komunitas fotografi ini memuat semua tema baik tentang keindahan alam dan adat budaya Papua, bukan hanya di Manokwari saja tapi seluruh Tanah Papua.

Komunitas ini beranggotakan 40-an orang, terdiri dari remaja setingkat SMA yang akan segera lulus hingga mahasiswa dari berbagai jurusan. Juga ada senior yang expert di bidang foto dan videografi.

Soal penerimaan CPNS di Papua, Paskalis Pigai yang juga co-founder PT Papua Muda Inspiratif ini menyayangkan adanya masalah dan polemik yang terjadi. Pasalnya pemuda di Papua tetap berpendapat bahwa untuk PNS tetap jatahnya adalah harus mayoritas Anak Asli Papua.

Paskalis berpandangan ada banyak pilihan karir lain yang dapat ditempuh selain PNS, seperti yang ditekuninya saat ini.

“Saya memilih berwirausaha karena bekerja bebas, bisa buka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi,” jelas Paskalis Pigai yang sudah membuktikan kemampuannya untuk berdikari.

Menjadi entrepreneur juga jadi pilihan yang sangat menarik, mengingat kebudayaan di Papua sangat kaya dan memiliki potensi cukup tinggi untuk dijadikan usaha mandiri bagi kaum milenial.

“Saya berharap juga dapat memotivasi kakak dan adik Papua lain agar bisa menjadi entrepreneur sesuai dengan bakat dan talenta masig-masing,” tuturnya.(***)