Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Tambrauw merupakan tiga daerah di Papua Barat yang rawan kebakaran hutan dan lahan.
“ini berdasarkan data LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional),” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir, Rabu (12/08/2020).
Derek mengatakan ini menjawab papuakini.co usai rapat koordinasi dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua dan Papua Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama para stakeholder terkait seperti Kodam XVIII/Kasuari, Polda Papua Barat, Dinas Kehutanan, Dinas PUPR, BMKG, dan balai-balai kehutanan.
Hal itu diperparah dengan titik panas yang semakin banyak di berbagai kawasan Papua Barat yang, sebelumnya, ada 1.000 kini mencapai 3.000 an. Titik panas itu sangat rentan menimbulkan kebakaran.
Hal itu membuat rakor memutuskan membentuk Satgas Pencegahan dan Penaggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, yang nantinya akan memiliki posko-posko di sejumlah lokasi, plus rencana kontijensi penanggulangan bencana.
Rencana itu sejalan dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Sebelumnya, produk hukum serupa sudah ada di Papua Barat, yaitu
Perda No 3 Tahun 2012, Pergub 14 Tahun 2014, dan Pergub 10 Tahun 2019.
“Sasarannya masyarakat di kawasan berpotensi api. Bagaimana kesiapsiagaan kita dalam penanganan, pemadaman, dan pasca kebakaran,” jelasnya.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››