Mahasiswa Tambrauw Ingatkan Bagian NKRI, Jangan Kaitkan CPNS Dengan OPM

Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) Manokwari meminta anggota Komisi V DPR RI Dapil Papua Barat, Jimmy Idjie, untuk mengklarifikasi pernyataanya beberapa hari lalu yang mengaitkan CPNS dan OPM dengan menyebut Tambrauw (lembah Kebar) adalah tempat lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kepada sejumlah wartawan di Asrama Mahasiswa Tambrauw di Manokwari, Rabu (12/8/2020), koordinator jumpa pers, Sigfrits Yokser, menentang pernyataan tersebut. Menurutnya, OPM di Tambrauw adalah bagian dari masa lalu dan tidak perlu dikaitkan dengan CPNS.

Piter Yapen, mahasiswa perwakilan suku Mikar menyebut OPM di Tambrauw adalah sebuah sejarah. Gerakan itu saat ini sudah tidak ada. “Jangan buat kontra politik antara isu OPM dengan tes CPNS di Tambrauw,” tuturnya.

Marinus Wabia Perwakilan mahasiswa dari suku Mpur menyatakan IMT sangat mendukung pernyataan Idjie terkait penambahan kuota CPNS Tambrauw, namun jangan mengaitkan itu dengan OPM.

Mahasiswa lain, Agustuna Atiy mewakili mahasiswa perempuan dari Kebar, menolak pernyataan Idjie yang dinilai sebagai alat tukar dengan pemerintah pusat.

Menurutnya, itu pernyataan pribadi dan bukan mewakili aspirasi murni masyarakat. Mahasiswa, kata dia, sangat mendukung perjuangannya terkait CPNS tanpa harus memboncengi isu OPM.

Daniel Anari perwakilan mahasiswa dari Kebar menegaskan mereka adalah bagian dari anak bangsa dan negara.

“Kami punya hak ada di situ. Harusnya tidak dikaitkan dengan OPM. Kami sama-sama anak bangsa. Kalau merasa seperti ini berarti selama ini kami bukan bagian dari negeri ini. Jadi klarifikasilah pernyataan itu,” tegasnya.

Perwakilan Mahasiswa Amberbaken, Markus Sundoy, lalu mengatakan mahasiswa Tambrauw minta Idjie mengklarifikasi pernyataannya dan minta maaf pada masyarakat agar dampak dari pernyataan tersebut tidak meluas. Markus juga meminta Pemkab Tambrauw menanggapi pernyataan Idjie yang mengaitkan dua isu tersebut.(njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››