Pasangan petahana calon bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw MT dan Matret Kokop SH (PMK2) meresmikan empat posko di Distrik Tuhiba, Selasa (06/10/2020).
Peresmian turut dihadiri Ketua PDIP Dantopan Sarunggalo, Wakil Ketua Dewan Penasehat PDIP Robert Manibuy, Sekretaris Partai Demokrat Sadarudin Rumbara, politisi Demokrat Nurdin, perwakilan Partai Golkar Kahar Refideso dan Sahaji Refideso, serta Ketua Tim PMK2 Leonardo Asmorom.
Piet, sapaan akrab Petrus Kasihiw MT, dalam peresmian itu menegaskan sampai saat ini mereka masih menyelesaikan pekerjaan rumah yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.
Tahun 2015 angka kemiskinan di Kabupaten Teluk Bintuni 36 persen lebih, tetapi di era pemerintahanya turun jadi 30 persen, sehingga Teluk Bintuni bisa berada di urutan 9 dari 13 kabupaten/kota di Papua Barat.

“Juga ada peninggalan honorer K2. Pertanyaannya, kenapa kabupaten lain bisa, tapi Bintuni tidak bisa? Saya dan Matret mampu menyelesaikannya sehingga 588 orang honorer K2 tinggal ditandatangani SK CPNS-nya,” beber Piet.
Lalu ada juga persoalan bawaan terkait 145 kampung pemekaran yang ditinggalkan. “Berkat kerja keras kami dan apatur yang ada, Gubernur telah mengeluarkan nomor register kampung, sehingga 145 kampung ini statusnya sudah 80 persen. Dalam waktu dekat akan ditetapkan Perda 145 kampung untuk selanjutnya dibawa ke pemerintah pusat untuk mengeluarkan kode kampung,” bebernya.
Lalu soal Dana Bagi Hasil (DBH) DBH Migas yang tak terselesaikan sejak tahun 2012, yang akhirnya dalam pemerintahan mereka ditetapkan jadi Perdasus oleh DPR Papua Barat di mana masyarakat akan menerima 10 persen dari DBH.
“Untuk itu, mari ikut PMK2. Jangan lupa tanggal 9 Desember 2020 nanti coblos nomor urut dua. PMK2 sudah berbuat dan tinggal melanjutkannya. Yang lain baru berjanji,” pungkas Petrus Kasihiw.(an/dixie)