Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengingatkan para alumni kepamongprajaan untuk tidak bersikap Asal Bapak Senang dengan memberi laporan-laporan yang tidfak sesuai kenyataan.
Gubernur mengatakan ini dalam sambutan Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Ikatan Alumni Kepamongprajaan (IKAPTK) tingkat Papua Barat dan kabupaten/kota Papua Barat, di sebuah hotel di Manokwari, Selasa (22/12/2020).
Gubernur juga mengingatkan sebagai pamong masyarakat mereka harus dekat dengan rakyat, berbaur dengan rakyat. Karena dari situ mereka akan bisa tahu langsung apa yang dialami dan dikeluhkan masyarakat.
“Datangi langsung masyarakat, makan dengan mereka, tidur dengan mereka. Kita tak akan bisa dibohongi staf yan gmungkin malah belum pernah ke tempat yang kita kunjungi,” pesan Gubernur yang sempat meniti karir sebagai PNS mulai dari bawah ini.
Dengan melakukan hal tersebut, kita akan tahu apa yang dibutuhkan masyarakat saat kita jadi pejabat. Program-program yang dijalankan pun pasti tepat sasaran.
“Saya sering kumpul dengan masyarakat sejak jadi camat. Banyak orang sorot gubernur acara kecil saja sering turun. Saya selama masih diberi umur oleh Tuhan, saya akan jalan (bertemu masyarakat),” tegas Gubernur dalam kegiatan yang dihadiri Dirjen Otda Kemendagri, Akmal Malik.
Gubernur kemudian mengingatkan filosofi teratai yang dipakai para pamong. Teratai yang bisa tumbuh di mana saja itu menunjukkan pamong harus siap ditempatkan, bekerja, dan mengabdi di mana saja. “Tak ada kata menolak, tak boleh mundur,” tegas Gubernur.
Selain itu, pemimpin harus jadi teladan bagi staf. Jika pemimpin jalan lurus, maka staf akan lurus. Kalua pemimpin ke kiri, maka staf ke kiri. Begitu juga kalau ke kanan.
“Pemimpin haru smengorbankan kesenangan pribadi. Jika sebelumnya mungkin suka karaoke, jangan ke karaoke atau ke tempat-tempat yang dilarang. Nanti staf bilang, ah Bapa sama saja,” tandas Gubernur.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››