Teluk Bintuni Tawarkan Potensi Perikanan dan Krustasea ke Investor

Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menawarkan potensi budidaya perikanan dan krustasea seperti udang dan kepiting dalam audiensi PT Alamindo Lestari Sejahtera dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, di sebuah hotel di Manokwari, Senin (22/02/2021).

Menurut Wakil Bupati Teluk Bintuni, Matret Kokop, potensi itu merupakan sebagian kecil dari berbagai potensi lainnya yang ada di kabupaten kaya minyak dan gas tersebut.

Kokop mengatakan industri perikanan tersebut sangat layak dikembangkan karena sebelumnya sudah ada pengelolaan sumberdaya krustasea Teluk Bintuni, tapi sudah ditinggalkan.

Data menunjukkan 45% nilai ekspor perikanan Indonesia berasal dari krustasea seperti udang, rajungan, kepiting, dan lobster. Indonesia punya potensi lestari sumberdaya krustasea 430.175 ton per tahun.

Hanya saja, potensi itu berlum tergarap optimal karena, meski punya panjang pantai 95.181 km, ke dua terpanjang di dunia, hasil produksi udang budidaya Indonesia masih kalah dari Equador yang panjang pantainya hanya sekitar 7.000 kilometer.

Pada periode Januari-Oktober 2020 nilai ekspor hasil perikanan Indonesia 4,28 miliar dolar AS, setara Rp60 Triliun.

Khusus Oktober 2020, nilai ekspor 519,29 juta dolar AS. Dari jumlah itu, nilai terbesar dihasilkan dari udang dengan volume ekspor 199,01 ribu ton dengan 1,68 juta dolar AS.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››