Bupati Manokwari Minta Bandara Tonjolkan Budaya Arfak, Jamin Relokasi Tuntas Tahun Ini

Bupati Manokwari, Hermus Indou, meminta bentuk terminal dalam rencana perluasan dan perpanjangan landas pacu Bandara Rendani diubah dari bentuk bulat yang direncanakan saat ini menjadi berbudaya Arfak.

“Kalau bisa terminal tonjolkan budaya Arfak. Nuansa religi juga dari aspek design-nya. Kalau bisa rumah kaki seribu kah, bukan bulat seperti itu. Kita bukan tinggal di Wamena,” ujar Bupati dalam paparan pengembangan Bandara Rendani di ruang Sasana Karya Pemkab Manokwari, Rabu (17/03/2021).

Paparan ini dihadiri, antara lain, Wakapolres Manokwari, Kompol Adrianus Lipan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Papua Barat, Abdullatief Suaeri, Dinas PUPR Papua Barat, Dinas Perhubungan Papua Barat, Kepala Bandara Rendani, dan Balai Jalan dan Jembatan.

Bupati kemudian menjamin bahwa relokasi warga yang masih berada dalam areal bandara dan yang terkena perluasan bandara akan terealisasi tahun ini.

“Saya pastikan relokasi tahun ini bisa saya lakukan. Kerelaan mereka untuk pindah adalah bagian dari dukungan mereka pada pemerintah daerah dan pusat,” tegas Bupati.

Relokasi itu termasuk rumah salah seorang wakil kepala daerah di Papua Barat.

“Apapun resikonya, salah satu ukuran keberhasilan saya dan Pak Edi (Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, red) adalah bagaimana bandara ini bisa segera dilaksanakan,” tegas Bupati.

Bupati juga meminta agar perluasan bandara dan terminakl serta fasilitas penunjang bandara lainnya dilakukan secara holistik, tidak parsial.

Untuk itu, Bupati antara lain mengusulkan rekayasa infrastruktur jalan di mana ada underpass (jalan bawah tanah) dari pertigaan hotel Aston Niu ke Bandara, supaya tidak putar lagi di pertigaan Sinar Suri.

Underpass juga diusulkan dari jalan Polisi 13 ke rencana ruas jalan pantai menuju bandara.(dixie)