Bank Papua mencatat prestasi menggembirakan. Pasalnya, meski di tengah pandemi Covid-19, Bank ini meraup laba setelah diaudit instansi berwenang.
Ini dikatakan Komisaris Utama Bank Papua, TEA Hery Dosinaen, dalam sambutannya di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2020 Bank Papua di Gedung PKK Papua Barat di Manokwari, Kamis (25/03/2021).
Dosinaen, tidak menyebutkan berapa laba yang diraih tersebut.
Dosinaen juga menyatakan Bank Papua sudah memenuhi syarat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 Tahun 2020, yang mewajibkan bank pembangunan daerah memiliki modal inti minimal Rp3 T pada 2024 mendatang.
“Puji Tuhan hari ini modal inti Bank Papua sudah lebih dari Rp 3 T,” tutur Dosinaen dalam RUPS Tahunan yang dihadiri, antara lain, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Sekda Papua, Dance Yulian Flassy, dan para kepala dan wakil kepala daerah di Papua dan Papua Barat sebagai pemegang saham.
Dosinaen juga berterima kasih pada Gubernur Papua Barat, yang menunjukkan komitmen besar mendukung Bank Papua untuk membangun Tanah Papua dan Indonesia, dengan memindahkan Rekening Kas Umum Daerah dari bank lain ke Bank Papua.
“Nanti akan ada penandatangan MoU dan perjanjian kerjasama antara Gubernur Papua Barat dengan Bank Papua,” ungkap Dosinaen.
Dosinaen sebelumnya mengatakan bagaimana Bank Papua, yang beberapa tahun lalu dalam pengawasan intensif OJK, tertatih-tatih memperbaiki dan mengintevensi semua aspek di Bank Papua bersama pengurus baru sejak 2017 lalu.
“Tak ada hal yang sulit ketika kita semua berjalan dalam aturan, tapi menjadi sulit jika kita harus ke luar dari aturan,” tegas Dosinaen.(dixie)