Transportasi udara jadi penyebab inflasi tertinggi di Papua Barat selama 2020 walau nilainya di bawah satu digit.
Data Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat menunjukkan komoditas tersebut berandil inflasi 0,11 persen di Papua Barat, 0,09 persen di Sorong, dan 0,18 persen di Manokwari.
Padahal, di masa pandemi Covid-19 ini harga tiket ke luar Papua Barat di 2020 terjun bebas hingga 50 persen dibanding harga sebelum pandemi.
Harga tiket sebelum pandemi sempat membuat warga membuat petisi di change.org dan ditandatangani lebih dari 115 ribu orang.
Hanya saja, ‘bulan madu’ harga tiket pesawat, yang bersama rokok masuk kelompok administered price, ini diperkirakan akan berakhir di 2021 ini, karena Bank Indonesia memprediksikan harganya akan meningkat sejalan dengan optimisme peningkatan mobilitas, sehingga diperkirakan akan menyebabkan meningkatnya inflasi 2021.
Kenaikan inflasi 2021 juga diprediksi terjadi akibat peningkatan cukai rokok 12,5% yang berlaku mulai 1 Februari 2021.
Meski begitu, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat memperkirakan inflasi Papua Barat 2021, yang akan lebih tinggi dibanding 2020, akan masih berada dalam kisaran 3-4 persen (year on year / yoy), dan tetap berada dalam sasaran inflasi nasional yaitu 3±1% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rut W Eka Trisilowati, juga memperkirakan inflasi inti akan meningkat seiring membaiknya daya beli masyarakat.
Peningkatan inflasi juga diperkirakan akan terjadi pada kelompok volatile food, namun tetap berada dalam level rendah dan terjaga.(dixie)