Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menorehkan hasil jempolan dalam hal indikator makro pembangunan.
Menurut Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 62,39 di 2019 jadi 64 di 2020.
Indeks Kemiskinan turun dari 30,30% di 2019 jadi 29,65% di 2020, rata-rata lama sekolah naik dari 7,7 tahun di 2019 jadi 7,95 tahun di 2020.
Kenaikan juga terjadi terkait Usia Harapan Hidup dari 60,15 tahun di 2019 jadi 60,60 tahun di 2020. Begitu pula Angka Melek Huruf naik dari 97,47% di 2019 ke 97,93% di 2020.
Satu-satunya hal yang tak terelakkan adalah dampak pandemi Covid-19, yang menyebabkan naiknya angka pengangguran di Tanah Sisar Matiti ini dari 5,93 persen di 2019 ke 8,03% di 2020.
Ini diungkapkan Bupati Petrus Kasihiw secara daring dalam Musrenbang RKPD 2022 Papua Barat di Manokwari, Selasa (20/04/2021).
Bupati Petrus Kasihiw, dalam forum yang dihadiri perwakilan Kemendagri dan Bappenas itu, mengungkapkan sejumlah usulan terkait Kawasan Industri Bintuni sebagai salah satu kawasan prioritas nasional sesuai Perpres 109 Tahun 2020 tentang proyek strategis nasional 2021, dan RPJMN 2019-2024.
Usulan itu antara lain pembangunan pelabuhan baru Muturi, bandara baru, dan pembebasan lahan untuk kawasan industri Bintuni di Kampung Onar, Distrik Sumuri, seluas 200 hektare.(dixie)