Pemkab Manokwari Waspadai Penyakit Asian Swine Fever Pada Babi

Pemkab Manokwari Waspadai Penyakit Asian Swine Fever Pada Babi

Pemerintah Kabupaten Manokwari mewaspadai penyebaran penyakit Asian Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi.

Bupati Manokwari, Hermus Indou, pun mengeluarkan surat edaran untuk mengantisipasi penyebaran penyakit dengan tingkat kematian 100 persen pada babi yang terserang ini.

Surat edaran yang diteken Bupati Manokwari ini salah satunya mengingatkan pihak-pihak manapun untuk tidak memberikan pakan sisa rumah tangga, restoran, pelabuhan, dan hotel pada ternak karena dapat merupakan media penularan penyakit.

Jika ada dugaan ASF atau ditemukan babi yang sakit atau mati harap dilaporkan ke petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, atau Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat dalama waktu 1 x 24 jam.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat, drh Hendrikus Fatem, menegaskan saat ini belum di-declare apakah penyakit yang melanda ternak di Manokwari itu ASF atau bukan, walau hasil Balai Besar Veteriner di Maros, Sulawesi Selatan, dugaan sementaranya seperti itu.

“Penyakit ini belum ada obatnya. Yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan biosecurity,” tutur Hendrikus Fatem.

Dia mengatakan belum ada data pasti berapa banyak babi yang sudah mati. “Kita hanya dapat laporan dari Manokwari, tapi datanya tak ada,” jelas Hendrikus Fatem, lalu mengatakan ada juga kabar kematian babi di Kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua Barat lalu mengatakan penyakit ASF ini tidak menyebar ke manusia.

“Bukan penyakit zoonosis, jadi tidak menular ke manusia. Hanya di ternak babi saja,” jelas Hendrikus Fatem.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››