Tahun Ini Penerapan Kurikulum Link and Match SMK di Papua Barat

Kurikulum link and match yang disusun Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud untuk pendidikan vokasi SMK akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2021 di Papua Barat. Kurikulum ini menyesuaikan kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi yang diajarkan di SMK.

Link and match ini sangat penting karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia industri. Jangan yang diajarkan di sekolah seperti ini, sementara yang dibutuhkan dunia industri seperti itu. Kalau seperti itu, saat tamat sekolah hasilnya tak connect,” ujar Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Papua Barat, Drs Arius Mofu MPd, Selasa (27/04/2021).

Arius Mofu menegaskan pendidikan vokasi SMK sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya partisipasi masyarakat dalam dunia industri, karena berkaitan langsung dengan lapangan kerja.

“Maka semua SMK harus mantap. Harus difasilitasi. Harus mampu mencetak produk SDM yang siap pakai, bukan yang asal lulus saja,” tegas Arius Mofu.

Untuk itu, Dinas Pendidikan akan terus meningkatkan fasilitas modern SMK sesuai kompetensi atau bidang masing-masing, dan meningkatan kapasitas guru produktif.

Terkait itu, juga diterapkan sistem teaching factory yang menghadirkan guru utama sebagai guru tamu dari praktisi dunia industri.

“Contoh di Manokwari ada bengkel atau servis Toyota di PT Sinar Suri yang Toyota. Guru utamanya dari situ. SMK juga harus punya seperti itu, di mana 70 persen praktek, 30 persen teori,” beber Arius Mofu.

Arius Mofu menegaskan kuncinya ada di kepala sekolah SMK yang mesti memiliki kemampuan manajerial, entrepreneurship, dan supervisi.(dixie)