Bupati Teluk Wondama, Drs Hendrik S Mambor MM, dan Wakil Bupati Teluk Wondama, Drs Andarias Kayukatui MSi, akan mengawali pemerintahan mereka dengan napak tilas sejarah penginjilan di kabupaten itu.
“Kami akan napak tilas dari Yomber, Yende, Windesi, Kaibi, dan akhiri di Aitumeri. Di setiap titik kami akan berdoa mohon pertolongan Tuhan,” ujar Bupati Teluk Wondama dalam syukuran pelantikan mereka, di hotel Aston Niu Manokwari, Rabu (05/05/2021).
Bupati Teluk Wondama dan Wakil Bupati Teluk Wondama rencananya akan ke Teluk Wondama pada 07 Mei 2021.
Napak tilas itu berangkat dari status Teluk Wondama sebagai Tanah Peradaban, sebagaimana yang dinyatakan dalam visi dan misi yang diusung dalam Pilkada.
“Kami 4 kali ganti visi misi. Terakhir kami bawa visi tentang peradaban, Keadilan dan Peradaban Untuk Kemandirian Rakyat Wondama. Itu terangkat dari ikon Teluk Wondama sebagai Tanah Peradaban,” tutur Bupati Teluk Wondama.
Bupati Teluk Wondama juga mengatakan yakin bahwa terpilihnya dia bersama Wakil Bupati Teluk Wondama karena Roh Kudus.
Bupati Teluk Wondama yang alumnus Unipa ini berterima kasih pada seluruh pihak yang mendukung doa, moril, dan materil sehingga semua proses yang mereka lakuikan bisa berjalan baik.
Syukuran yang diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt LY Mapahai STh dihadiri banyak kalangan, termasuk para tokoh pemekaran Teluk Wondama.
Bupati Teluk Wondama mengatakan pemekaran kabupaten itu, seperti dikatakan Alberth Torey, adalah berkah Tuhan.
Pasalnya, pembentukan Kabupaten Teluk Wondama relatif sangat cepat. Dimulai pada 12 Maret 2001, pada 22 Desember 2002 terbit UU 26 Tahun 2002 yang memekarkan Kabupaten Teluk Wondama. “Itu hanya sekitar 1 tahun 9 bulan saja,” tutur Hendrik Mambor.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››