Pemerintah Provinsi Papua Barat berharap amandemen tata gereja GKI di Tanah Papua bisa mengakomodir aspirasi seluruh warga jemaat yang ada di kota, gunung, pulau, dan pesisir.
“GKI di Tanah Papua adalah rumah tua, rumah pertama di Tanah Papua. Mari kita dari 11 klasis di Manokwari bicara hati ke hati, agar yang kita bicara dan pikirkan mengakomodir semua mereka yang ada di kota, gunung, pulau, dan pesisir yang sulit dijangkau,” ujar Sekda Papua Barat, Nataniel D Mandacan, mewakili Gubernur Papua Barat, Kamis (27/05/2021).
Sekda Papua Barat mengatakan ini dalam pembukaan Uji Publik Amandemen Tata Gereja GKI di Tanah Papua Wilayah VI di gereja GKI Jemaat Maranatha, Manokwari.
Untuk itu, Sekda Papua Barat berharap para utusan yang bekerja di ladang Allah, yang hadir dalam kegiatan yang berlangsung dua hari ini untuk fokus perhatian, hati, dan pikiran murni untuk bahas dan diskusi materi peraturan gereja atau tata gereja yang telah disiapkan tim amandemen tata gereja GKI bersama anggota BPAM Sinode GKI di Tanah Papua.
Oleh karena itu hal yang dipikirkan dicatat baik dan dibuat dokumen yang akan dibawa dalam sidang pleno diperluas Sinode di Waropen medio Oktober 2021 nanti.
Selain tata gereja, hal yang juga dibahas adalah, antara lain, pokok-pokok panggilan pelayanan gereja 2022-2027, renstra Sinode GKI di Tanah Papua untuk 25 tahun ke depan, tata ibadah dan pengakuan iman, dan kajian pendidikan.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››