Pemerintah Kabupaten Kaimana siap menanggung semua biaya rujukan Stefanus Nyai, pria yang terbaring sakit selama enam bulan di rumahnya di Kali Torabe, dan sempat dijenguk Bupati Kaimana, Freddy Thie, 19 Mei 2021 lalu.
Langkah ini diambil Pemkab Kaimana karena belum adanya alat di RSUD Kaimana untuk menangani penyakit yang diderita Stafanus Nyai.
“Sebagai pemerintah daerah ini kunjungan kedua. Tentu kita prihatin saat melihat basodara dan masyarakat kita sakit dan terpapar seperti ini,” kata Bupati Kaimanausai menjenguk Stefanus Nyai yang kedua kalinya, Selasa (01/06/2021).
Bupati Kaimana, setelah kunjungan pertama, berkoordinasi dengan bagian anggaran terkait ketersediaan anggaran jika pasien tersebut dirujuk.
Hasilnya menunjukkan masih tersedia anggaran sehingga pemerintah daerah siap membantu, mulai dari biaya tiket untuk perawat, pasien, dan keluarga pasien sampai pada pondokan di Sorong.
“Kita berharap pasien bisa kembali sehat. Sebagai manusia kita juga tidak bisa terlalu berharap lebih, karena umur orang Tuhan yang atur, sehingga pasti ada kekhawatiran dan lain-lain,” tutur Bupati Kaimana.
Untuk itu, Bupati Kaimana meminta pihak keluarga membuat surat kesepakatan rujukan untuk menghindari hal-hal yang sama-sama tidak diinginkan.
“Apabila sampai di sana dan balik sehat berarti tidak ada masalah, tetapi mohon maaf jika terjadi sesuatu, jangan sampai kita saling menyalahkan. Pemerintah daerah sekali lagi niat ingin membantu basudara yang sakit,” ungkap Bupati Kaimana.
Menanggapi itu, Aser Nyai, mewakili keluarga pasien, mengatakan keluarga merespon baik upaya ini, dan sangat berterimakasih atas perhatian pemerintah daerah.
“Tadi Pak Bupati sudah sampaikan bahwa semua kembali ke pihak keluarga. Kami keluarga juga sudah siap, tapi bapa masih ragu untuk berangkat karena takutnya jangan sampai ada operasi besar,” beber Aser Nyai.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Adik kandung Stefanus Nyai ini menyatakan keluarga telah berbicara dan siap untuk rujuk. Hanya waktu keberangkatan yang kemungkinan tidak bisa dilakukan besok.
“Kalau besok belum bisa siap berangkat, karena nanti keluarga semua duduk bicara lagi. Nanti kapal berikut baru berangkat,” jelas Aser Nyai.
Sebelumnya, menurut Direktur RSUD Kaimana, Subhan Hassanusi, analisis dokter bedah RSUD Kaimana menunjukkan masih ada peluang untuk sembuh.
Hanya saja RSUD Kaimana belum punya CT Scan kepala untuk memastikan penyebab pasien lemas bagian bawah.
“Jangan-jangan ada sumbatan atau lain-lain yang menyebabkan sistem saratnya terjepit. Saran dokter masih ada peluang sembuh, sehingga kalau bisa dirujuk ke rumah sakit yang punya alat,” tutur Direktur RSUD Kaimana.
Pihaknya telah mengecek ke RSUD Fakfak namun alatnya rusak, sehingga akan dirujuk ke Sorong. Selain dekat, ada keluarga dan sanak saudara pasien di sana.(yos)