Yayasan Generasi Dahsyat Papua Barat terus berupaya membina para korban narkoba sejak 2019 lalu di tengah berbagai keterbatasan.
“Kta terbatas tempat rehabilitasi dan berbagai sumberdaya lainnya. Tapi, berkat semangat dan dukungan teman-teman relawan, kita bisa terus berkiprah berupaya menyelamatkan genersi muda Papua Barat dari cengkeraman napza,” ujar Ketua Yayasan Rumah Generasi Dahsyat Papua Barat, Pdt Lewis Wanggai STh, Senin (21/06/2021).
Ketua Yayasan Rumah Generasi Dahsyat Papua Barat, Pdt Lewis Wanggai STh, mengatakan ini menjawab papuakini di sela kegiatan Pembinaan Lanjutan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza) di Pasar Ikan Sanggeng, Manokwari.
Walau demikian, Pdt Lewis Wanggai STh, mengaku terkendala besar dalam hal pembinaan lanjutan para korban narkoba ini.
“Kami sangat lemah di sisi ini. Oleh karena itu kami amat butuh bantuan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Papua Barat untuk melihat, dan memberikan semacam pemberdayaan lanjutan agar mereka tak terjerumus lagi,” tutur Pdt Lewis Wanggai.
Pasalnya, selain pembinaan, para korban narkoba ini mesti diberikan life skill. “Kita berusaha melepaskan mereka dari narkoba, tapi setelah itu kita juga harus dapat menyediakan lapangan kerja untuk mereka,” tutur Ketua Yayasan Rumah Generasi Dahsyat Papua Barat.
Saat ini ada 68 orang yang sedang dibina, di mana 43 di antara mereka sudah tidak lagi mengkonsumsi narkoba.
Yayasan Rumah Generasi Dahsyat Papua Barat sudah memiliki berbagai izin yang dibutuhkan, termasuk dari Kementerian Sosial, untuk melakukan pembinaan lanjutan pada para korban narkoba ini.
Kegiatan ini menampilkan sejumlah pembciara yang memberi motivasi pada para binaan tersebut, seperti Kepala Dinas Sosial Papua Barat, Lasarus Indow, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Papua Barat, Lince Idorway.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››