Luar biasa. Itu kesan yang muncul saat mendengarkan pemaparan tentang Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK) + yang disampaikan Kasubid Data Pembangunan Bappeda Papua Barat, Miracle Ginuny, melalui Instagram Live yang dipandu M Taufan Hidayat dari BaKTI KOMPAK, Kamis (05/08/2021).
Dalam kegiatan bertajuk SAIK + Data Untuk Kesejahteraan OAP Papua Barat ini terungkap, bahwa aplikasi ini menghimpun data selengkap-lengkapnya tentang penduduk Papua Barat, Orang Asli Papua (OAP) maupun non OAP, by name by address.
SAIK + yang merupakan bagian dari Program Strategis Peningkatan Kampung Otonomi Khusus (Prosppek Otsus) mengumpulkan data dengan metode sensus tentang, misalnya, nama warga, garis keturunan, suku apa, pekerjaan apa, nama ayah, nama ibu, pekerjaan, disabilitas, OAP, non OAP, pendidikan, anak, dan rumah.
“Bahkan foto bagaimana kondisi rumahnya juga ada,” ungkap Miracle Ginuny.
Sejak diimplementasikan awal 2021, setelah diluncurkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, pada 25 November 2020, dalam tujuh bulan sudah terkumpul data dari lima kabupaten di Papua Barat yang efektif memperbarui datanya.
Lima Kabupaten itu adalah Manokwari, Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, dan Kaimana.
Dalam sekira tujuh bulan ini 117.473 jiwa sudah terdata. Ini berarti lebih dari 10 persen dari 1.149.282 populasi sesuai data Dukcapil sudah terdata.
Pengumpulan datanya dilakukan kader kampung, pria dan wanita, yang merupakan OAP yang berdomisili di kampung yang diambil datanya, dengan supervisi kepala kampung.
Data yang diperoleh lalu diunggah ke SAIK + sehingga terbarui secara real time di tingkat distrik, kemudian jenjang kabupaten/kota, hingga ke level provinsi.
Dengan sistem online ini, maka siapapun bisa mengakses data agregat SAIK +, sedangkan data rinci hanya bisa diakses oleh yang memiliki otorisasi.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Data SAIK + ini juga sangat relevan dengan penyaluran program dan bantuan bagi OAP. Datanya bisa meminimalisir, bahkan mengeliminir anggapan-anggapan selama ini bahwa bantuan hanya diterima orang itu-itu saja.
Sejumlah hal ini menunjukkan data SAIK +, yang digulirkan sesuai payung hukum Perdasus Nomor 2 Tahun 2019 tentang Prosppek Otsus, sangat signifikan artinya bagi pembangunan tepat arah dan tepat sasaran untuk Papua Barat, khususnya OAP.
Oleh karena itu, siapa pun pemimpin Papua Barat ke depan, program SAIK + harus terus bergulir.(dixie)