Kodam XVIII/Kasuari Gelar Harmonisasi Papua Barat, Wujud Kebersamaan dan Persatuan Bangsa

Kodam XVIII/Kasuari menggelar acara Harmonisasi Papua Barat bertema “Dengan Harmonisasi, Melalui Kearifan Lokal Papua Barat, Kita Tingkatkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa,” di lapangan upacara Makodam XVIII/Kasuari, Rabu (29/09/2021).

Acara ini digelar untuk memperingati HUT ke-76 TNI dan menyukseskan PON XX tahun 2021, juga menjalin komunikasi sosial dengan seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Papua Barat.

Harmonisasi Papua Barat mengandung arti keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan dalam berbudaya, berkomunikasi, beragama dan berkumpul sehingga tercipta kebersamaan dan kesetaraan antar komponen masyarakat di Papua Barat.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing, para perwakilan dari berbagai suku, agama, ras dan golongan.

“Kita di sini ibaratkan seperti musik yang, jika kompak, semua alat instrumen akan mengeluarkan suara senandung yang merdu. Begitu juga jika semua kompak akan menjadi suatu wujud yang luar biasa,” tutur Pangdam XVIII Kasuari seperti disitir Pendam XVIII Kasuari.

Pangdam juga mengingatkan Papua adalah warisan leluhur dan para nenek moyang yang diraih dengan perjuangan. Jika semua pihak bersatu dalam satu visi dan tujuan, maka semua tantangan itu dapat diatasi.

“Sinergi semua pihak menjadi kunci kekuatan dalam menghadapi tantangan,” ingat Pangdam XVIII Kasuari.

Sementara itu Gubernur Papua Barat, dalam sambutannya, mengatakan Papua Barat bagian dari Indonesia yang adalah rumah kebhinekaan, di mana dalam rumah ini tinggal semua suku, agama, ras, adat, budaya, dan seni yang diterjemahkan dalam tugas dan tanggungjawab masing-masing.

Gubernur Papua Barat mengingatkan tanah Papua Barat maju dengan perkembangan sampai dengan hari ini tidak terlepas dari peran semua suku yang ada di Nusantara.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

“Saya ajak kita semua dengan keterbukaan yang ada bahwa kita ini tinggal melanjutkan apa yang nenek moyang kita sudah meletakkan dengan menerima semua suku, baik Nusantara maupun Papua sendiri, untuk ada bersama dengan kita di Papua Barat, untuk bisa membawa peran dan perubahan kepada kita semuanya,” pesan Gubernur Papua Barat.(*)