Seluruh masyarakat Kei, khususnya di Manokwari, Papua Barat, diajak untuk bisa mengubah pandangan masyarakat yang mengidentikkan orang Kei dengan kekerasan.
“Pemuda dan pelajar Kei harus dewasa dalam menyikapi setiap persoalan, harus dapat menampilkan citra orang Evav sesungguhnya yang cinta damai,” ujar Ketua Pemuda dan Pelajar Kei Manokwari Periode 2022-2025, Mohamad Refra, dalam sambutan pelantikan Ketua dan Badan Pengurus Pemuda dan Pelajar Kei Manokwari di Manokwari, 14 Maret 2022.
Meski begitu, demi harga diri Orang Kei bisa melakukan apapun tanpa henti sebelum tuntas. “Tapi kami tidak pernah memulai masalah,” tegas Mohamad Refra.
Pelantikan Ketua dan Badan Pengurus Pemuda dan Pelajar Kei Manokwari 2022-2025 dilakukan Kepala Suku Kei Manokwari, Moses Naraha, ini dihadiri Bupati Manokwari, Hermus Indou.
Ketua Pemuda dan Pelajar Kei Manokwari lalu mengajak semua untuk komit terus memajukan dengan melaksanakan berbagai program dan mendukung pembangunan yang ditetapkan Pemkab Manokwari, serta sinkron dengan berbagai pihak termasuk organisasi-organisasi kepemudaan lain sesuai tema Reng Fo Reu, Suman Fo Rad, yang bermakna kekuatan dan keindahan niscaya terjadi saat ada persatuan.
RENG FO REU SUMAN FO RAD
Ketua Pemuda dan Pelajar Kei Manokwari Periode 2022-2025 lalu menjelaskan singkat makna tema tersebut.
Reng artinya melukis. Reu artinya rantai emas yang kepala dan ekornya seekor naga, di mana saat peminangan calon suami istri diikat dengan rantai yang melambangkan pengorbanan untuk kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Suman artinya menjalin, sedangkan Rad adalah rantai.
“Masing-masing kita adalah mata rantai yang akan jadi panjang, besar, dan kuat bila disatukan. Makna utamanya mari masing-masing kita jadi mata rantai pemersatu masyarakat Kei, Manokwari, Papua Barat, dan Indonesia. Jangan sampai simpul ini terlepas,” tandas Ketua Pemuda dan Pelajar Kei Manokwari.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››