"Jika Tak Ada Respons, Mohon Maaf Lahir Batin Kita Akan Lakukan Eksekusi Paksa"

“Jika tak ada respons, mohon maaf lahir batin, kita akan lakukan eksekusi paksa.”

Ini penggalan pernyataan Asisten I Pemkab Manokwari, Wanto, dalam pembongkaran jembatan ke dan dari Bandara Rendani, Manokwari, 21 Maret 2022.

Penggalan pernyataan ini dilontarkan setelah Asisten I Pemkab Manokwari mengatakan bahwa masih ada 9 orang dan lembaga yang pengadaan lahannya masih dikonsinyasi terkait pembangunan perpanjangan landas pacu Bandara Rendani itu.

Asisten I Pemkab Manokwari mengatakan 9 orang dan lembaga itu sudah dipanggil ke PN Manokwari pada 18 Maret 2022.

“Tapi ada yang belum hadir. Pemanggilan berikutnya diharapkan harus hadir. Setelah itu nanti diberikan waktu. Jika tak ada respons, mohon maaf lahir batin, kita akan lakukan eksekusi paksa,” tegas Asisten I Pemkab Manokwari lalu menyebut lengkap 9 orang dan lembaga itu.

Asisten I Pemkab Manokwari kemudian mengungkapkan Pemkab Manokwari masih memiliki beban berat untuk membersihkan pemukiman di lahan milik Bandara Rendani yang akan dijadikan lokasi pergeseran terminal pada 2023.

Asisten I Pemkab Manokwari berharap Kepala UPBU Rendani bisa bekerja lebih keras lagi terkait pergeseran terminal itu.

Asisten I Pemkab Manokwari lalu mengatakan pada Dinas PUPR Papua Barat bahwa dibutuhkan dana lebih dari Rp37 M untuk kompensasi para pemukim lahan milik Bandara Rendani itu.(dixie)

Click here to preview your posts with PRO themes ››