Jalan Panjang Pembangunan RSUD Papua Barat Hingga Peresmian

Perjalanan panjang dilakoni dalam pembangunan sedikit demi sedikit, tahap demi tahap, hingga peresmian RSUD Provinsi Papua Barat di Manokwari pada 09 Mei 2022.

Seperti diberitakan sebelumnya, peresmian RSUD Papua Barat dilakukan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Sesditjen Yankes Kemenkes), dr Azhar Jaya SKM MARS, Sekda Papua Barat, Dr Nataniel D Mandacan, dan Forkopimda Papua Barat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorrongan, pembangunan RSUD Papua Barat ini diawali dengan pembebasan lahan seluas 14,406 hektar medio 2009 lalu.

Selanjutnya dilakukan studi Amdal pada 2003, kemudian perencanaan oleh empat perusahaan konsultan pada 2014, dilanjutkan dengan pengerjaan akses jalan masuk ke RSUD Papua Barat di tahun yang sama.

Pada 16 September 2015 dilakukan peletakan batu pertama oleh Gubernur Papua Barat kala itu, almarhum Abraham O Atururi. Pengerjaan fisik gedung dilakukan mulai tahun itu juga.

Total anggaran pembangunan kompleks gedung RSUD Papua Barat melalui APBD mulai dari 2015-2021 lebih dari Rp436 M, tepatnya Rp436.287.252.527.

Selain itu, dilakukan pembangunan fasilitas penanganan Covid-19 pada 17 April 2022, atas perintah Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, sebagai upaya emergency penanganan pasien Covid-19 di Manokwari yang sebelumnya ditolak di mana-mana di berbagai RS dan fasilitas kesehatan.

Dalam waktu 1 jam setelah mengeluarkan perintah, Gubernur Papua Barat, disusul Bupati Manowkari kala itu, Almarhum Demas Paulus Mandacan, tiba di RSUD Provinsi untuk melihat kesiapan penanganan pasien Covid-19.

“Tak lama kemudian pasien Covid-19 pertama bernama Adam tiba dan dirawat di RS provinsi. Total ada 1136 pasien Covid-19 yang ditangani di RSUD Papua Barat. Syukurlah pada minggu terakhir ini sudah tak ada pasien Covid-19 di RSUD Papua Barat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat dalam peresmian RSUD Papua Barat di Manokwari.

Click here to preview your posts with PRO themes ››

Para tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 itu berasal dari Dinas Kesehatan Papua Barat dan petugas kesehatan kontrak Papua Barat Sehat, yang semula ditempatkan di daerah pedalaman, terpencil, dan perbatasan.

Kini RSUD Papua Barat berkelas C yang memiliki 148 tempat tidur ini memiliki 443 tenaga kerja. Mereka terdiri dari 42 manajemen, 8 dokter spesialis, 23 dokter umum, 97 perawat, 24 bidan, 12 apoteker, 10 teknik kefarmasian, 4 radiografer, 3 elektro medis, 10 rekam medik, 12 security, 10 laundry, 2 pemulasaran jenazah, 30 cleaning service, dan 2 pengemudi.(dixie)