Bupati Manokwari, Hermus Indou, menyatakan helikopter yang dibawadan dioperasikan pihak tertentu atas nama untuk melayani masyarakat pedesaan sebenarnya mem-backup illegal mining, atau penambangan liar di Manokwari.
Bupati Manokwari menyatakan ini menjawab pekerja pers terkait operasi pertambangan rakyat yang sangat marak belakangan ini, 15 Juni 2022.
Bupati Manokwari mengungkapkan saat ini masyarakat bertransportasi dengan mobil, karena praktis semua sudah terhubung sehingga tak ada ada lagi yang terisolir. “Helikopter itu tak ada yang layani masyarakat Arfak,” sergah Bupati Manokwari.
Bupati Manokwari lalu menegaskan ada pihak yang masuk seenaknya dengan mengklaim lahan itu sebagai hak ulayatnya. “Ulayat dari sisi mana? MRPB juga belum tetapkan,” tutur Bupati Manokwari.
Bupati Manokwari memperkirakan sudah puluhan miliar Rupiah keluar dari Kabupaten Maokwari dari hasil pertambangan liar itu, sementara lingkungan kemungkinan besar tercemar dan satu sen pun tak ada pemasukan ke kas daerah.
“Ada backup pihak yang tak bertanggungjawab. Operasi helikopter tak jelas. Ini semua ilegal. Orang yang berbuat ilegal (adalah) orang mental bobrok. Orang-orang yang mengoperaskan helikopter yang belum berijin resmi juga mental bobrok,” tegas Bupati Manokwari.
“Harus usut tuntas semua. Jangan buat hal-hal yang merugikan banyak orang. Kalau mau (usaha) pertambangan, izin-izinnya harus resmi semua. Dengan begitu seluruh masyarakat bisa menerima manfaat, pemerintah dapat tambahan pendapatan, dan kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga,” tandas Bupati Manokwariu.(dixie)