Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat, Obet Nego Wonggor, menjaring aspirasi masyarakat di Kampung Anggra, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), baru-baru ini.
Keterangan tertulis yang diterima papuakini menyebutkan berbagai aspirasi masyarakat, termasuk dari Pemkab Pegunungan Arfak, disampaikan ke Obet Nego Wonggor untuk diperjuangkan.
Bupati Pegaf, Yosias Saroy SH MH, yang hadir dalam penjaringan aspirasi tersebut berharap SDM putra-putri asli Arfak bisa diperhatikan serius oleh pengambil kebijakan dan keputusan.
Sebelumnya, Obet Nego Wonggor mengungkapkan selama ini setiap penerimaan anggota Polri dan TNI bagi putra-putri Arfak yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Bupati Pegaf belum terakomodir secara baik, karena banyak yang tidak lulus.
Begitu pula kondisinya setiap kali penerimaan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan CPNS.
Selaku putra asli Arfak ke depan dia akan memperhatikan dan mengawal setiap penerimaan casis Polri dan TNI serta STPDN.
Selain soal SDM, masalah sumber daya alam juga jadi aspirasi warga. Sejak adanya penambangan emas di wilayah Pegunungan Arfak, warga setempat merasa dirugikan dengan hadirnya penambang illegal yang cenderung mendapat keuntungan lebih besar ketimbang masyarakat selaku pemilik hak ulayat.
“Masyarakat tidak ingin ada penambang illegal yang masuk di Pegunungan Arfak karena merugikan masyarakat,” ungkap Obet Nego Wonggor.
Aspirasi lainnya datang dari Lembaga Masyarakat Adat (LMA) yang sejak terbentuk di Pegunungan Arfak, kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Padahal lembaga ini dibentuk dengan harapan dapat menyampaikan aspirasi masyarakat untuk diteruskan ke pemerintah.(*)
Click here to preview your posts with PRO themes ››