Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs H Ali Baham Temongmere MTP, mengingatkan 3 hal dalam pembangunan, growth (pertumbuhan), equity (keadilan), dan sustainability (kesinambungan).
Penjabat Gubernur Papua Barat menyatakan itu dalam sambutan pembukaan Pertemuan Koordinasi Mitra Pembangunan Papua Barat yang digelar Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Papua Barat di Manokwari, 05 Maret 2024.
Penjabat Gubernur Papua Barat menegaskan kita mau capai pertumbuhan ekonomi tapi keadilan harus bisa kita wujudkan, karena kita tidak bisa hanya membangun perekonomian di kawasan sentra-sentra tanpa mencapai periferi atau daerah-daerah belakang dan pinggiran di gunung-gunung dan lembah-lembah.
“Sustainability kita tak hanya kerja untuk hari ini untuk kita sendiri, tapi sampai untuk anak cucu kita. Habis ambil harus tanam lagi. Tidak boleh gunakan alat-alat yang merusak lingkungan,” ingat Ali Baham Temongmere.
Penjabat Gubernur Papua Barat lalu mengingatkan jangan sampai generasi mendatang hanya bercerita tentang kesuburan dan keindahan masa lalu, tapi mereka tinggal di tanah tandus karena kayu-kayu besar tak ada lagi.
“Filosofi sustainability adalah aspek keberlanjutan dalam konteks sumberdaya, termasuk sumberdaya manusia,” tegas Ali Baham Temongmere.
Penjabat Gubernur Papua Barat sebelumnya menyatakan bila ingin jalan cepat, maka jalanlah sendiri sendiri, tapi kalau mau jalan jauh dan dalam waktu lama-lama maka harus jalan bersama-sama. “Oleh karena itu mitra jadi penting kalau mau jalan lama dan jauh,” ungkap Ali Baham Temongmere.
Sementara itu, Kepala Brida Papua Barat, Prof Dr Charlie D Heatubun SHut MSi FLS, mengatakan akan mensinkronklan semua program mitra tahun ini dan tahun depan, termasuk terkait arahan Penjabat Gubernur mengenai RPJMD dan RPJPD samai tahun 2045 Idonesia Emas yang perlu disiapkan dari sekarang.(an/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››