Sekelompok masyarakat yang menyatakan diri sebagai kontraktor Orang Asli Papua (OAP) Papua Barat berdemo dengan menutup ruas jalan menuju kompleks gubernuran Papua Barat di Manokwari, 27 Mei 2025.
Di dua lokasi palang tersebut mereka membentangkan berbagai spanduk. Salah satu spanduk itu bertuliskan: Kami minta Pemprov Papua Barat menyiapkan paket PL sebesar Rp350 M untuk mengakomodir 2700 kontraktor OAP Papua Barat.
Spanduk lainnya pada intinya menyatakan Pemprov Papua Barat belum serius menerapkan UU Otsus No 02 Tahun 2021, Perpres No 17 Tahun 2019, Inpres No 09 Tahun 2020, dan Perpres No 24 Tahun 2023.
Sejumlah polisi tampak berada di lokasi unjuk rasa.
Menurut Alex Wonggor SE, Koordinator Asosiasi Pengusaha Papua, dan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Papua, Lewis Wanggai SPd, pemalangan dilakukan karena koordinasi sejak empat bulan lalu belum juga terjawab.
Alex Wonggor mengungkapkan para kontraktor OAP yang berunjuk rasa khawatir mereka tidak ada kebagian proyek PL jika tak ada kepastian untuk mereka.
“Ini bentuk kekecewaan kami atas ketidakseriusan dalam memperhatikan
kami yang menuntut hak kami. Proposal kami 350 M, tentu bisa dijawab sebanyak itu atau yang proporsional,” tutur Lewis Wanggai.
Terkait itu, Alex Wonggor menyatakan setidaknya Pemprov Barat melalui Dinas PUPR Papua Barat mengalokasikan proyek senilai Rp150 M untuk 2700 kontraktor OAP. Selajutnya, OPD-OPD lainnya mengalokasikan sekira Rp30 M.
“Itu baru bisa mulai menjawab aspirasi kami. Kami akan kerja masih di bawah 100 juta, mungkin sekitar 50-60 juta,” beber Alex Wonggor.
Alex Wonggor juga nyatakan penutupan jalan akan terus dilakukan sampai Penjabat Gubernur Papua Barat menemui mereka, dan memberi solusi. “Tak boleh pejabat lainnya,” tandas Alex Wonggor.(dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››