Papua Barat memasuki babak baru dalam optimalisasi pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seiring peluncuran Samaria, atau Sistem Informasi Manajemen Retribusi Daerah, oleh Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, di Manokwari 25 September 2025.
Samaria Papua Barat membuat pengelolaan PAD Papua Barat berubah dari sistem manual ke digital sesuai Pergub Papua Barat No 12 Tahun 2025.
Transformasi dari manual ke digital terintegrasi ini diperlukan untuk mencapai transparansi dan akuntabilitas, elektronifikasi transaksi non tunai, penyatuan data dalam sistem terpusat, dan kemudahan akses bagi masyarakat.
Gubernur Papua Barat menegaskan Samsat sebagi pilar pelayanan publik terintegrasi,dan kontributor signifikan PAD, memerlukan sinergi kuat antara Pemprov, Polda, dan PT Jasa Raharja.
Oleh karena itu, ungkap Gubernur Papua Barat, digitalisasi Samsat menjadi transformasi yang akan memberikan kemudahan pengurusan dokumen kendaraan, mengurangi birokrasi panjang, dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
“Juga mencegah kebocoran potensi pendapatan daerah,” tutur Gubernur Papua Barat, didampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah Papua Barat, Dr M Bachri Yasin SE MM.
Peluncuran Samaria Papua Barat dilakukan berbarengan dengan Rakornis Pendapatan Daerah dan Rakornis Kesamsatan Papua Barat. (dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››