Logo Caritas Australia
Logo Caritas Australia

MANOKWARI — Pelajar dan mahasiswa Katolik di Papua dan Papua Barat meminta Uskup Jayapura Mgr Leo Laba Ladjar OFM untuk membuka kembali fasilitas pendidikan yang telah ditutup.
Menurut Asia Pacific Report kemarin, tim pelajar dan mahasiswa itu bertemu Uskup pada 21 November lalu, alias tiga hari setelah perayaan HUT ke-50 Keuskupan Jayapura. Fasilitas itu dulu menampung banyak keluarga miskin Katolik dari berbagai kawasan terpencil, yang tak mampu mengontrak rumah di Wamena.
Dibuka 1980 lalu dengan pendanaan Caritas Australia, asrama itu menampung siswa dan keluarga dari sembilan paroki Keuskupan Jayapura yang belajar di Wamena. Kala itu SMP dan SMA hanya ada di kota-kota. Asrama-asrama itu ditutup saat pendanaan dari luar negeri terhenti medio 2000 lalu.
Paskalis Itlay, salah satu anggota tim, mengatakan dulu ada empat asrama Keuskupan Jayapura di Wamena. Yaitu asrama St Don Bosco untuk siswa SMP, dan tiga asrama lainnya untuk siswa SMA.
“Fasilitas-fasilitas itu penting sebagai pusat pelatihan kaum muda Katolik yang ingin jadi pemimpin masa depan kawasan itu,” ujar Itlay.
Para siswa mengatakan asrama-asrama itu telah banyak membentuk dan menempa kehidupan kaum awam Katolik. Tapi, sejak ditutup, ada kekhawatiran terhadap pembentukan pimpinan kaum awam masa depan.
“Pembukaan kembali asrama-asrama itu memainkan peranan penting dalam pemberdayaan pemuda Papua,” tutur Itlay.
Uskup menyambut positif aspirasi itu, dan menyatakan akan membahasnya di Keuskupan.(***)

Click here to preview your posts with PRO themes ››