Demi Keselamatan Pelayaran, KPLP Sweeping

Suasana pelabuhan Kuri Pasai, Wasior, Teluk Wondama, Jumat (3/2) sore. (Solfi)

WONDAMA — Puluhan warga terpantau diturunkan dari KM Margaret yang akan berlayar ke Manokwari. Mereka adalah calon penumpang yang ada di KM Margaret, tapi tidak memiliki tiket sebagai penumpang.

Puluhan penumpang tak bertiket itu diduga adalah warga yang ingin ke Manokwari untuk menghadiri puncak peringatan HUT ke-162 Pekabaran Injil di Tanah Papua yang akan digelar 5 Februari nanti.

Tindakan ini dilakukan petugas KPLP karena jumlah penumpang KM Margaret telah melebihi kapasitas. Itu berarti akan sangat membahayakan keselamatan pelayaran.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan ketat. Tak ada kompromi. Warga tanpa tiket diturunkan dari kapal ke pelabuhan Kuri Pasai, Wondama.

“Syahbandar tidak akan mengijinkan kapal ini berangkat karena jumlah penumpang sudah melebihi kapasitas. Makanya kami periksa penumpang bertiket dan tidak. Yang tak bertiket tak kami ijinkan berada di kapal,” ujar Kepala KPLP Kores Hosea Samori, Jumat (3/2).

Kepala KPLP Kores Hosea Samori

Pantauan papuakini.co menunjukkan hal ini sempat mengundang terjadinya adu mulut antara warga tanpa tiket dengan petugas KPLP. Untung adu mulut ini tidak berbuntut pada aksi kekerasan karena dilerai petugas kepolisian.

“Jangan karena kepentingan kita masing-masing membuat hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” tegas Samori.

Membludaknya penumpang ini juga terpantau terjadi di KM Napan Wainame.

Sementara itu, Kapten KM Margaret Petrus Kaloke yang dijumpai di ruang kemudi mengakui banyaknya penumpang di kapal yang dia nahkodai itu.

“Sebenarnya tiket tidak habis. Manifest kita 312. Tiket baru terjual 200 saja. Jumlah ranjang untuk penumpang juga 312. Hanya penumpang banyak yang naik namun belum beli tiket. Kita takut terjadi hal-hal tidak kita inginkan di atas kapal, seperti tindak kriminal atau penumpang jatuh ke laut,” jelas Kaloke.(solfi)