ilustrasi rumah terpencil

40 rumah bantuan Kemensos di Kampung Sararti, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama ternyata mubazir. Pasalnya, selain belum diresmikan, tak ada warga yang mau tinggal di sana.

“Bagaimana mau ditinggali kalau akses jalan ke perumahan tidak ada,” ujar anggota DPRD Kabupaten Teluk Wondama dari Dapil III, Luter Natama, pada papuakini.co di kompleks DPRD Rabu (8/3).

Seperti diberitakan papuakini.co sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Teluk Wondama Eddy Woluyo mengatakan, selain di Sararti ada juga bantuan 60 unit rumah dari Kemensos di Kampung Wettitindau, Distrik Rumberpon.

Natama kemudian menyatakan lokasi perumahan yang belum diresmikan itu jauh dari pemukiman masyarakat Sararti. “Jalan tikus pun tidak ada, bagaimana manusia bisa jalan masuk ke rumah itu,” sembur Natama.

Natama berharap Pemkab lewat dinas terkait dapat memperhatikan hal ini. “Saya harap Pemkab, dalam hal ini Dinas PU bisa perhatikan lokasi pembangunan agar bisa ditinggali masyarakat,” tegasnya.

Dia menyatakan masyarakat mau tinggal di sana, tapi rumah dikelilingi hutan belukar dan tidak ada jalan masuk, serta jauh dari pemukiman warga lainnya.

“Waktu itu ada jalan darurat untuk angkut material pembangunan perumahan. Sekarang sudah tertutup belukar dan tidak bisa lagi digunakan,” ujar Natama.(Asa)

Click here to preview your posts with PRO themes ››