![](http://papuakini.co/wp-content/uploads/2017/04/Stepanus-Selang-Panitia-Paskah-katolik-300x192.jpg)
Umat Katolik mulai memasuki pekan suci, yang ditandai dengan perayaan Minggu Palma (Palem) untuk mengenang Yesus masuk ke Kota Yerusalem 2.000 tahun lampau, sebelum wafat di kayu salib.
Pastor Allosius Teniwut OSA, usai memimpin Misa Minggu Palem di Paroki Imanuel Sanggeng, Manokwari, mengatakan, pada Minggu Palma gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem, tapi juga kesengsaraan Yesus.
“Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Dalam tradisi peribadahan Gereja Katolik, umat melakukan prosesi melambai-lambaikan daun palem, dilanjutkan dengan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil Lukas,” ujarnya, Minggu (9/4).
Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti, bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem, melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib.
Dia mengatakan Pekan Suci dalam tahun Kristen adalah masa satu minggu tepat sebelum hari Paskah.
Rujukan tertua terhadap tradisi untuk menandai minggu ini secara keseluruhan dengan perayaan-perayaan khusus ditemukan dalam Konstitusi Rasuli (ayat 18, 19), yang berasal dari paruh belakang abad 3 Masehi.
Sementara itu, Ketua Panitia Paskah Paroki Imanuel Sanggeng, Stevanus Selang, saat diwawancara mengatakan, umat Katolik di seluruh Dunia diperintahkan untuk berpantang anggur dan daging selama hari-hari ini. “Pada Jumat dan Sabtu puasa penuh,” tuturnya.
Masyarakat Katolik Toraja dipercaya Dewan Paroki untuk jadi panitia Paskah 2017.(pk1)
Click here to preview your posts with PRO themes ››