Sat Binmas Polres Manokwari mendatangi warga Kampung Pasirido, Distrik Manokwari Timur, Rabu (17/5) siang tadi.
Mereka menggelar sosialisasi tentang radikalisme dan aliran sesat. Kegiatan itu dilakukan dalam operasi Bina Waspasa 1 yang berlangsung selama 10 hari.
Kasat Binmas, IPTU Subiyanto, SH yang ditemui di lokasi kegiatan mengatakan, masalah radikalisme dan aliran sesat harus diatasi sejak dini sebelum akhirnya masuk dan merasuk masyarakat.
“Operasi ini berlangsung 10 hari. Kita gabungkan juga dengan premanisme, anak terlantar dan gangguan Kamtibmas. Dalam operasi ini, kita berikan pemahaman ke warga agar tidak terpancing dengan isu radikalisme yang bisa saja ada di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Ditanya soal isu radikalisme di wilayah tersebut, kata Subiyanto menurur laporan anggota babinkamtibmas dan juga catatannya, tidak ada isu radikalisme maupun aliran sesat yang masuk ke Kampung Pasirido.
“Catatan saya belum ada, mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada, pasti akan dilakukan pendekatan sedini mungkin,” ungkapnya.
Di daerah ini kata Subiyanto, pihaknya sudah menekankan untuk segera membentuk Pos Kamling. Agar masalah keamanan biasa cepat diatasi.
“Termaksud juga miras. Kita sudah bicara dengan para tokoh di Kampung ini. Mereka mengaku melaporkan bila mengetahui warga mereka menjuak Miras baik lokal maupun berlabel,” terangnya.
Selain memberikan sosialisasi, Binmas juga menyerahkan bantuan kontak sembaku serta seperangkat alat olahraga volly berupa net dan bola kepada masyarakat.
Sementara itu, Sekertaris Lembaga Adat Bindara (Biak, Numfor, Doreri, Amberbaken dan Raja Ampat) di Kabupaten Manokwari, Otis Rumasep kepada papuakini mengaku kebijakan Polisi dalam membina kemitraan sangat bagus.
Dia berharap agar kegiatan Bina masyarakat ini dapat terus berlangsung.Agar kejahatan bisa dapat diminimalisir.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
“Peran serta itu jangan polisi saja, RT, RW, distrik dan pemerintah daerah juga harus ambil bagian,” tandasnya. (Enjo)