Aksi sejumlah warga Swapen Perkebunan yang memalang jalan, dengan mengangkat sampah dari dalam got lalu menutupi jalan, merupakan bahan introspeksi kita semua.
“Ini bahan introspeksi, bahan renungan kita semua. Saya nilai itu bentuk ledakan kekesalan warga,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manokwari, Yosak Saroi, menjawab papuakini.co, Senin (5/6).
Dia menegaskan kejadian ini hendaknya bisa membuat payung hukum tentang pengelolaan sampah di Manokwari, Perda No 13 Tahun 2015, secepatnya diberlakukan lengkap dengan sanksi-sanksinya.
“Instansi terkait juga harus cepat tanggap. Jangan sampai kejadian seperti ini berulang,” ingatnya.
Pemerintah juga diharapkan lebih ketat mengawasi pekerjaan kontraktor yang terkait dengan pembuatan drainase.
Dia juga mengatakan masalah banjir akibat sampah yang memenuhi drainase tak lepas dari perilaku banyak warga yang suka buang sampah sembarangan.
Di sisi lain, hal itu juga tak lepas dari masih sedikitnya pembuangan sampah sementara bagi masyarakat.
“Pemerintah tegas, masyarakat sadar peduli kebersihan lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya, saya yakin kota akan bersih. Banjir akibat drainase tersumbat sampah juga tak akan terjadi lagi,” tandasnya.(cpk1/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››