Massa unjuk rasa memperingati hari HAM di wilayah Papua dan Papua Barat membawa tiga spanduk, 29 replika peti mati berbahan kardus serta satu pucuk senjata laras panjang replika berbahan dasar kayu.

Aksi massa yang berlangsung di tengah hujan ini diikuti puluhan orang, antara lain, Ketua NRFPB wilayah Manokwari, Markus Yenu, Aliansi Mahasiswa Peduli Papua, Hugo Asrouw, Wapresma Unipa, Alfred Luhulima, Ketua Ikatan Mahasiswa Fakfak, Rusmanudin Kelkusa, Simpatisan Parlemen Rakyat Daerah, Ruben Boney.

Massa yang diwakili Hugo Asrouw, Rusmanudin Kelkusa dan mantan Wapresma Unipa, Definson Pahala dalam orasinya meminta pemerintah jeli dan bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di wilayah Papua. Mereka mengklaim banyak persoalan HAM yang belum diselesaikan.

Perwakilan Deprov menerima massa.

Mereka juga mengatakan persoalan Papua bukan persoalan pembangunan, bukan juga masalah kesejahteraan, melainkan persoalan pembunuhan orang Papua.

Aksi massa ini diterima Ketua Fraksi Otsus Deprov Papua Barat, Yan Yoteni dan anggota.

Penanggung jawab aksi Yan Christian Warinussi yang juga Direktur LP3BH Manokwari mengatakan, Papua ini masuk dengan keadaaan pelanggaran HAM. Massalah HAM ini bukan masalah baru, namun sudah berulang kali. Sehingga pelanggaran HAM ini harus diseleasaikan sebab, bisa jadi, Papua masuk dengan pelanggaran HAM dan bisa keluar juga dengan pelanggaran HAM.(njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››