Dua orang terduga teroris menerobos masuk ke halaman Polres Manokwari, sekira pukul 09.00 WIT, Senin (3/7). Mereka membawa parang dan sangkur serta tas yang diduga berisi bom. Orang yang membawa tas itu ditembak mati anggota penjagaan dan Brimob.
Kabag Ops Polres Manokwari, kompol Winarto, yang dikonfirmasi Papuakini.co membenarkan insiden tersebut. Kedua terduga teroris itu berinisial Y dan S.
“Pelaku berinisial S tewas tertembak, sedangkan Y berhasil kita amankan hidup hidup,” ungkapnya
Pelaku S, kata Winarto, dianggap membahayakan karena menggunakan parang panjang dan menyerang anggota penjagaan, serta membawa tas yang diduga berisi bom. S bahkan mengatakan akan meledakkan gedung Polres. Anggota penjagaan lalu menembak kepalanya.
Untungnya, kedua teroris itu tidak membawa senjata api sehingga tidak terjadi kontak senjata.
Kedua terduga teroris itu masuk tiba tiba menggunakan motor Mega Pro warna merah perak dengan nopol DS 2070 DP. Mereka kemudian berulah dan mencaci maki aparat.
“TKP sudah kita police line untuk kepentingan penyidikan. Pelaku sudah kita evakuasi,” jelasnya.
Kata Winarto, kedua teroris itu sukses memerankan adegan dalam kegiatan simulasi penanganan teroris di halaman Polres Manokwari bersama tim Gegana Brimob. S diperankan Bripka Sutrisno sedangkan Y oleh Brigpol Yowel.
Selain itu, kata Winarto, juga dilakukan simulasi penanganan bom, yang kemudian langsung diledakan tim Gegana, dan simulasi penanganan penyerangan unit SPKT Polres Manokwari.
“Ini adalah gambaran riil untuk anggota ketika mendapat penyerangan mendadak seperti itu di lapangan,” ungkapnya
Simulasi ini, lanjut Winarto, sengaja dibuat seperti yang sebenarnya seperti membawa bom sungguhan. Sehingga, ada gambaran nyata ketika terjadi kejadian tersebut.
Simulasi ini melibatkan 16 orang anggota Polres Manokwari. Empat di penjagaan, empat di SPKT, dua orang jadi teroris, dan enam pengamanaan. Dari Brimob ada 15 personil, yaitu 10 dari penjinak bom dan lima bagian pengamanan.(njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››