Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Ahmad Nausrau, kembali menyerukan indahnya kebersamaan.
“Seluruh agama mengajarkan cinta kasih dan kedamaian, sehingga toleransi dalam perbedaan melahirkan kebersamaan yang damai,” ingatnya.
Ini dilontarkan Nausrau dalam halal bi halal di Masjid Baitul Makmur, Kompleks Kebun Cengkeh, Perumahan Irman Jaya, Manokwari, Minggu (16/7).
Dia lalu mengemukakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan dan tradisi unik. Salah satunya yakni tradisi Halal Bihalal.
“Tradisi Halal Bi halal ini hanya ditemukan di Indonesia tidak di negara-negara lainnya. Karena itu, mari kita semua selalu menjaga, memupuk kebersamaan dan kedamaian dalam perbedaan serta keragaman di tengah kehidupan ini,” ajaknya.
Halal bi halal bertujuan mempererat hubungan kemanusiaan. Yaitu silaturahim dan persaudaraan sesama anak bangsa.
Yang bisa direnungkan dan dipetik pada kegiatan tersebut, lanjutnya, bahwa puasa yang dilakukan umat Muslim dengan berlapar-lapar menahan dahaga, selain mengajarkan manusia memiliki empati, juga mendidik untuk mampu menjaga hubungan sosial kemasyarakatan antar anak bangsa.
“Karena itulah, kita terus mengajak masyarakat, dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan saat ini, untuk tetap memelihara perbedaan dan kebersamaan, sehingga semuanya menjadi indah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Baitul Makmur, H. Taufik Kudubun dalam sambutannya mengatakan, meski kegiatan tersebut sederhana, namun memiliki nilai dan pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sosial sehari-hari.
“Pada prinsipnya kegiatan ini semata-mata mengajak kita, untuk tetap saling menjaga hubungan antar sesama manusia,” tandasnya.(cpk1/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››