Kementerian Kesehatan RI prihatin dengan adanya laporan kematian dari Distrik Semenage, Kabupaten Yahukimo, Papua. Kemenkes terus memberi perhatian dan pendampingan, serta memantau progress terkait investigasi yang dilakukan oleh tim lintas program.
Menurut siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI yang dikirim ke papuakini.co, laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebutkan, di wilayah yang memiliki jarak tempuh lebih kurang 1 jam perjalanan pesawat dari ibu kota Yahukimo atau 15 menit perjalanan pesawat dari Wamena ini tercatat 38 kasus kematian di tahun 2017, yakni pada bulan Maret (2 kasus), Mei (3 kasus), Juni (6 kasus), Juli (12 kasus), dan Agustus (15 kasus).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloisius Giyai, M.Kes, mengatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, kemungkinan penyebab kematian, antara lain: penyakit paru-paru (Bronchopneumoni dan Tuberkulosis), penyakit saluran cerna (Diare), Malaria dan HIV/AIDS.
Kementerian Kesehatan menggarisbawahi laporan yang menyatakan bahwa bangunan fisik Puskesmas sangat rapuh, ditambah dengan keterangan bahwa hanya ada 2 petugas medis yang tercatat di Puskesmas namun tidak aktif.
Hal ini menjadi perhatian besar bagi Kementerian Kesehatan, mengingat Pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit bagi pembiayaan kesehatan di Kabupaten Yahukimo, yakni sebesar Rp 128.638.87.990,- dari sumber Dana Otonomi Khusus, APBN (DAK Fisik, DAK Non Fisik, Afirmasi, dan BOK), serta Dana Kartu Papua Sehat.(***/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››