Kemendagri di jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta diserang sekelompok orang yang menamakan diri Barisan Merah Putih Tolikara. Serangan sekira pukul 15.00 WIB itu, menurut jpnn.com menyebabkan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Soedarmo, terlihat kepalanya berlumuran darah.

Selain itu ada tiga korban luka lainnya. Satu diantaranya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka berat.

Menurut CNN, mereka adalah pendukung Calon Bupati Tolikara John Tabo-Barnabas Weya di Pilkada 2017, yang sudah berada di Jakarta sejak sekira dua bulan lalu.

Penyerangan terjadi setelah Barisan Merah Putih Tolikara hendak bertemu Soedarmo dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Soemarsono. Pertemuan direncanakan untuk membahas sengketa Pilkada 2017 di Tolikara, Papua.

Saat hendak memulai pertemuan, kelompok masyarakat itu disebut kabur dari ruangan. Mereka tak mau menemui Soemarsono dan Soedarmo, kemudian langsung menyerang Kantor Kemendagri.

“Kami tak pernah didengar, kami ini dianggap apa,” teriak salah seorang pengunjuk rasa sambil melemparkan apa saja yang bisa diraih.

Namun rupanya pegawai negeri sipil (PNS) Kemendagri tidak menerima aksi tersebut. Mereka kemudian balas menyerang. Aksi lebih lanjut tak dapat dihindarkan. Saling lempar dan pukul terus mewarnai hingga ke jalanan.

“Dirjen Polpum juga kena (lemparan,red) sepuluh pot mengalami kerusakan. Mereka digiring keluar agar aksi tidak melebar,” ucap Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Sumarsono.

“Mereka protes putusan MK. Singkatnya, si A lawan si B bersengketa, akhirnya ke MK, MK putusan sikapnya final. Ketika MK putus A, dia minta B disahkan, Mendagri pasti akan SK-kan putusan MK. Ini contoh konkrit ketidaksiapan dalam Pilkada, tidak siap menang dan kalah,” tegas Soemarsono.(***)

Click here to preview your posts with PRO themes ››