Jenasah bayi Ester Marau disemayamkan di rumah duka.

Masyarakat dari lima Negeri Adat di Kecamatan Seram Utara (Serut), Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, yakni Negeri Kaloa, Negeri Elemata, Negeri Hatolo, Negeri Manusela dan Negeri Maraina, bertahun-tahun merindukan akses jalan dan fasilitas kesehatan (FasKes) yang representatif.

Pasalnya, masyarakat lima negeri adat itu harus berjalan kaki puluhan kilo meter untuk mendapatkan akses transportasi sekaligus pelayanan kesehatan.

Kerinduan masyarakat kelima negeri adat itu dikabarkan kerap berujung duka. Salah satunya yang menonjol adalah kasus kematian bayi Ester Marau (2 bulan), gadis mungil asal negeri Elemata, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah.

Bayi Ester Marau saat baru lahir.
Bayi Ester Marau saat baru lahir.

Ester Marau meninggal akibat tidak adanya fasilitas kesehatan seperti Pustu atau Puskesmas di Negeri Elemata, bahkan di empat negeri tetangga lainnya, saat dia sakit.

Masalah ini mendapat tanggapan serius dari Petugas Pendampingan Desa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PD P3MD) Kecamatan Seram Utara, Marlon Olwen Talahatu.

“Sungguh miris, hanya karena tidak ada fasilitas kesehatan dan akses jalan di wilayah tersebut, nyawa bayi yang baru usia dua bulan ini harus meninggal dunia. Ini menjadi perhatian Pemkab Maluku Tengah maupun Pemprov Maluku,” ujar Marlon Olwen, Petugas (PD P3MD) melalui WhatsApp, Kamis (16/11).

Satu dari sekian kasus yang tidak terekspos di wilayah pegunungan Kecamatan Seram Utara ini diharapkan menjadi perhatian pemerintah, baik Pemerintah Maluku Tengah (Malteng) maupun Pemerintah Provinsi Maluku, agar kerinduan masyarakat lima negeri adat di wilayah pegunungan dapat terwujud.(wil)

Click here to preview your posts with PRO themes ››