Presiden Jokowi dijadwalkan akan kembali berkunjung ke Provinsi Papua Barat, tepatnya di Kabupaten Maybrat, pada 2018, setelah ada permintaan khusus yang disampaikan langsung Bupati Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM pada Presiden.
Hal ini disampaikan Ketua DPR Papua Barat, Pieters Kondjol, SE, MA menjawab telepon papuakini.co, Jumat (22/12).
“Benar, Pak Jokowi diminta untuk bisa kunjungi Kabupaten Maybrat. Bahkan sudah tiga kali Bupati Maybrat sampaikan langsung kepada Presiden, yaitu saat di Istana Bogor, di Aimas dan tadi di Raja Ampat,” tuturnya.
Kata Kondjol, masyarakat di Kabupaten Maybrat perlu bertatap muka dengan Presiden agar bisa menyampaikan secara langsung apa yang menjadi harapan dan keinginan mereka.
Apalagi, Maybrat sempat dinilai sebagai zona rawan satu saat Pilkada serentak, namun pada kenyataannya anggapan itu bisa dibalik menjadi aman satu.
“Jadi kita berharap, beliau bisa ada di Maybrat untuk mendorong percepatan pembangunan di Papua Barat. Soal ini, menjawab permintaan Bupati Maybrat, Presiden sudah menyuruh ajudannya untuk mencatat dan menjadwalkan kunjungan presiden nanti,” ungkapnya.
Kondjol kemudian mengapresiasi kinerja Jokowi. “Strateginya luar biasa. Pemimpin negara yang dekat dengan rakyat. Peduli dengan rakyat. Bahkan di Hari Ibu beliau sempat kan waktu dengan mama-mama Papua,” tuturnya.
Ditanya soal pemekaran Papua Barat Daya, dia mengatakan bahwa dalam sambutan (Gubernur Papua Barat, red) sempat meminta untuk memperhatikan itu, dan Jokowi mengiyakan namun akan dibicarakan lebih lanjut.
“Kita berharap tahun depan ada kebijakan baru terkait itu,” tandasnya.(jjm)
Click here to preview your posts with PRO themes ››