Pemerintah Kampung Marsi Distrik Kaimana tahun ini mengalokasikan anggaran Rp. 90 juta dari Dana Desa untuk pelatihan perbengkelan bagi 22 orang pemuda di kampung tersebut.
“Pemuda menjadi bagian dari masyarakat kampung. Oleh karena itu, kami telah melakukan kerjasama dengan dua bengkel, yakni bengkel mobil dan bengkel motor, untuk bagaimana memberikan pembekalan dan ketrampilan kepada anak-anak ini sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka di kemudian hari,” ungkap Origenes Talahatu, Kepala Kampung Marsi, kepada papuakini.co Sabtu (27/1).
Menurutnya, pemuda adalah ujung tombak dan penggerak dalam pembangunan kampung, sehingga bentuk perhatian ini wajib dilakukan sekaligus untuk mengurangi angka pengangguran.
Misalnya, kalau mereka sudah bisa memiliki ketrampilan bongkar pasang mesin mobil dan motor, maka bisa saja ada usaha perbengkelan baru yang dibuka dan otomatis akan menyerap tenaga kerja.
“Tindak lanjut dari kegiatan ini, kami akan mengirim 2 sampai 4 orang pemuda kampung untuk mengikuti pelatihan perbengkelan di Jawa selama 6 bulan. Dengan perjanjian, setelah mereka balik nanti, ilmu tersebut dapat dibagikan kepada pemuda yang lain serta membuika usaha yang tentunya difasilitasi oleh Kampung,” tambahnya.
Sementara itu, Maurits Blamen, pemilik usaha Bengkel Fredom Melanju yang ditemui papuakini.co mengaku, dalam pelatihan kali ini dirinya bersama seorang instruktur lain memberikan pemahaman dan pembekalan kepada peserta terkait pengenalan alat motor hingga pada tahap bongkar pasang kendaraan roda dua ini.
“Sebagai orang asli Papua, saya tentu akan memberikan semua ilmu yang saya tahu kepada adik-adik ini, sehingga setelah selesai mereka sudah bisa memperbaiki motor dengan berbagai jenis kerusakan,” akunya.
Dirinya berharap, nantinya setelah pelatihan ini para peserta bisa membuka usaha sendiri yang dapat bermanfaat dalam menopang kehidupan sehari-hari.(cpk3)
Click here to preview your posts with PRO themes ››