Walikota Sorong, Drs. Lambert Jitmau, MM, menyerahkan Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) kepada 46 tenaga medis di lingkungan Pemkot Sorong.
“Tenaga medis ini, formasi dokter dan bidan selama 5 tahun saya tidak pernah terima, padahal formasi ini sudah dari periode pertama. Saya melihat itu tidak ada orang Papua,” ujar Walikota, Rabu (13/2).
“Dari 46 pegawai CPNS yang baru saya serahkan SK itu, orang Papua hanya empat. Padahal itu jatahnya orang Papua. Saya sedih. Salah siapa? Salahnya anak Papua sendiri,” ungkap Walikota.
Padahal, 50 persen dari SK yang diserahkan itu adalah milik putera-puteri asli Papua.
“Saya sudah berbaik hati. Selama 5 tahun saya tunggu orang Papua. Barangkali ada 10 atau 20 orang yang masukan lamaran, namun tuntutan pelayanan medis saat ini sangat tinggi. Jadi mau dan tidak mau saya harus terima pegawai,” jelasnya.
Menurutnya, keinginan memprioritaskan anak-anak Papua dalam formasi CPNS tenaga medis sejak periode pertamanya terpaksa ditunda. Harapannya, di periode kedua kepemimpinannya ada anak-anak Papua yang memenuhi persyaratan. Namun, kenyataannya, yang diharapkan tidak kunjung ada.
“Formasi ini padahal di tahun ketiga periode pertama itu sudah ada. Tapi saya tidak mau terima, hanya karena kasih sayang kepada orang Papua. Keinginan sangat membludak, tapi kenyataannya sangat menyedihkan,” tandas Walikota.(wil)
Click here to preview your posts with PRO themes ››