Rapat Koordinasi Teknis Forum Partisipasi Masyarakat untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak Daerah (Rakortek Puspa Daerah) 2018 resmi dibuka oleh Sekretaris Kementerian (Sesmen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM di Hotel Grand Candi, Semarang, Jawa Tengah, Senin, (26/3).
Dalam sambutannya, Pribudiarta berharap pentingnya penekanan terhadap gerakan sosial dalam menghadapi berbagai permasalahan dewasa ini.
“Gerakan sosial adalah penting, karena itu, mari bekerja bersama untuk itu,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Partisipasi Masyarakat Kementrian PPPA, Ir. Agustina Erni, M.Sc berharap Rakortek mampu melahirkan solusi dalam mencegah terjadinya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak dewasa ini.
“Dalam kegiatan ini harus keluar solusi, dan bukan sebaliknya melahirkan masalah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agustina berharap tema yang diangkat, yaitu membangun sinergi lembaga masyarakat untuk kesejahteraan perempuan dan anak bisa dilandasi oleh 5 prinsip.
“Prinsip sinergi itu di antaranya adalah mau berbagi, anggap semuanya penting, tidak saling menyalahkan, transparansi, dan ikhlas,” tegasnya.
Rakortek Puspa Daerah 2018 merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan Puspa Nasional yang telah diselenggarakan selama 2 tahun berturut-turut, yaitu pada 2016 di Yogjakarta dan 2017 di Surabaya.
Tujuannya adalah untuk pertukaran pengetahuan, informasi dan pengalaman serta berbagai dialog antara Pemerintah dan forum Puspa daerah, serta antar forum Puspa daerah.
Selain itu, untuk memperkuat sinergi antara Puspa daerah dengan Pemerintah melalui pelaksanaan rencana aksi sinergi lembaga masyarakat untuk PPPA.
Kegiatan ini diikuti 34 provinsi, termasuk Papua Barat, dan berbagai elemen masyarakat seperti organisasi masyarakat/LSM, organisasi keagamaan, akademisi/perguruan tinggi, lembaga profesi, dunia usaha, dan media yang tergabung dalam forum Puspa daerah yang terbentuk pada 2016 hingga awal tahun 2018. (jjm)
Click here to preview your posts with PRO themes ››