1000 lilin dinyalakan ribuan warga Manokwari, Papua Barat, dari berbagai untuk pemulihan bangsa, sekaligus turut berbelasungkawa atas kerusuhan Napiter di Rutan Mako Brimob Kelapa dua, pemboman tiga gereja di Surabaya dan Polrestabes Surabaya.
Aksi yang dimotori Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP) di Papua Barat itu digelar di Lapangan Borarsi, Senin (14/5) malam.
Ketua PGGP PB, Pdt. Sherly Parinusa membacakan pernyataan sikap bersama suku dan agama di Manokwari. Mereka mengecam teror bom dan turut berbelasungkawa terhadap para korban.
Pdt. Sherly lalu mengimbau seluruh masyarakat di Manokwari dan Papua Barat tidak terprovokasi dengan isu yang berkembang.
“Banyak berdoa, perkuat kebersamaan, kerukunan umat beragama di Manokwari dan jangan biarkan provokator berkuasa. Kita pulihkan Surabaya, kita pulihkan Indonesia dengan doa,” serunya.
Pdt. Sherly lalu meminta pemerintah Indonesia serius dan tegas menangani dengan tidak berkompromi dengan aksi teror maupun kelompok radikal.
“Tindakan itu akan menunjukkan bahwa Indonesia tidak bisa dipermainkan karena Indonesia adalah bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika dan cinta damai,” tandasnya.
PGGP lalu menyerukan agar seluruh denominasi gereja di Manokwari menyumbang secara sukarela melalui gereja masing masing. Sumbangan itu akan dikirimkan ke tiga gereja di Surabaya.
Aksi bakar lilin juga dilakukan di Gereja GPKAI, Jemaat Erikson Tritt Fanindi.
Yonatan, salah satu warga yang hadir mengatakan teror bom cukup meresahkan. Dia minta aparat keamanan tidak lengah, meningkatkan kewaspadaan dan menjamin keamanan daerah.
“Kami dukung Polri berantas teroris,” tandasnya.(cpk1/njo)
Click here to preview your posts with PRO themes ››