Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Barat menggelar sosialisasi dan Pelatihan Pengembangan Sistem Pengawasan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL).
“Kita membuat salah satu sistim pengawasan melalui aplikasi yang namanya sistim aplikasi TSL atau Tumbuhan Satwa Liar,
“Ini adalah salah satu pengawasan peredaran TSL di sejumlah instansi seperti bandara dan pelabuhan laut,” ujar Basar Manulang, Senin (28/5).
Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi secara brutal oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
“Seperti burung Cenderawasih, ini satwa endemik khas Papua yang dilindungi, namun pemanfaatannya secara brutal untuk dijadikan cinderamata seperti mahkota burung Cenderawasih,” ungkap Basar.
Menurutnya, untuk mengantisipasi pengedar satwa liar yang tidak mengantongi izin, pihaknya bekerja sama dengan lintas kementerian untuk menekan angka peredaran satwa liar melalui bandara dan pelabuhan laut.
“Kerja kolaboratif ini merupakan salah satu cara kerja KSDA. Dengan begitu saling mendukung antara instansi terkait yang memiliki tugas yang sama,” tandasnya(wil)
Click here to preview your posts with PRO themes ››