Trend Kekerasan Perempuan dan Anak Manokwari Meroket

Kekerasan pada perempuan dan anak dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Manokwari meroket.

Data Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Manokwari, Rikha Rumbrawer SH MEc Dev menunjukkan pada 2016 ada 55 kasus KDRT dan 55 kasus anak.

Tahun 2017 KDRT jadi 64 kasus dan kekerasan anak 75 kasus. Ini berarti ada kenaikan, masing-masing 20% dan lebih dari 30,5%.

Trend itu terus meningkat sebab, menurut Rumbrawer, pada akhir semester pertama angka KDRT sudah mencapai 50 kasus.

“Faktor ekonomi dan persoalan minuman keras masih jadi penyebab,” ujar Rumbrawer dalam pertemuan dengan USAID Bersama di Kantor Bupati Manokwari, Selasa (10/7).

Sementara itu, Desti Murdijana, Government Liaison Advisor USAID Bersama, mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah dan LSM dalam program pencegahan kekerasan berbasis gender sampai tahun 2021.

“Kita akan mulai kerjasama dengan Dinas pemberdayaan Perempuan dan Anak serta LSM untuk bekerja di beberapa kampung. Ada 4 kampung target kami. Tiga di Prafi dan satu di Manokwari Barat,” ungkapnya.(cpk2/njo)

Click here to preview your posts with PRO themes ››