BPJS Kesehatan menggelar senam kolosal yang diikuti sekira 500 peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di lapangan Kodim 1703/Manokwari, Sabtu (28/7). Senam dalam rangkaian peringatan HUT ke-50 BPJS Kesehatan ini juga untuk menyambut Asian Games ke-18.
“Melalui kegiatan ini kami ingin mempromosikan betapa murah dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat. Cukup dengan senam rutin setiap pagi kita sudah bisa meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita agar tidak mudah sakit, ” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Meryta Oktaviane Rondonuwu dalam siaran persnya.
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari diharapkan membuat jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat.
Menurut Meryta, tahun 2017 biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp18,4 triliun, atau 21,8% dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan juga fokus untuk menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif.
Bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes mellitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.
“Ke depannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu,” ungkap Meryta.
Sampai dengan 20 Juli 2018, 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik.(***/cpk1)