Kokonao adalah tempat kelahiran Ketua KPU Kaimana, Kristianus Maturbongs SSos pada 7 Mei 1970 silam. Ketika itu ayahnya yang seorang PNS bertugas di sana di Bidang Kaur Kesra Pemerintah Kabupaten Fakfak.
Dia pun ikut ayahnya berpindah-pindah tempat tugas dari Agimuga, Teluk Arguni hingga Fakfak.
Dia disekolahkan di SD YPPK St Fransisus Kokonao, SMP Lejock Darmonfile, sebelum menamatkan pendidikan lanjutan atas di SMA Katolik Taruna Dharma Kotaraja.
Lulus SMA, anak pertama pasangan Hasan Kapaur dan Agustina Matorbongs ini kuliah di Universitas Pattimura Ambon hingga lulus medio 1997 lalu.
Berbekal ijasah Sarjana, Kris pulang ke Kaimana untuk mengadu nasib dengan melamar di berbagai tempat kerja, termasuk mengikuti tes CPNS. Namun nasib berkata lain. Semua tes yang diikutinya tak membuahkan hasil yang diharapkan.
Di tahun 2003, ayah satu anak ini lolos sebagai komisioner KPUD Kaimana periode 2003-2008 setelah dinyatakan lolos semua tahapan tes yang digelar ketika itu.
Setelah masa tugasnya di KPUD usai, Kris kembali mengikuti seleksi KPU periode 2008-2013. Nasib berkata lain. Petanaha berumur 48 tahun ini pasrah ketika namanya tak lolos dalam tahapan administrasi.
Kejadian ini kembali terulang saat dirinya mengikuti seleksi KPU periode 2013-2018. Ketika itu lagi-lagi dirinya gugur di tahap yang sama.
Dua kali dinyatakan tak lolos tak membuat seorang Kris putus asa. Dia kemudian bergabung di salah satu lembaga yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, dan lebih memfokuskan pelayanan ke masyarakat kampung.
Ketika pendaftaran Calon Anggota KPU 2018-2023 dibuka, suami dari Lisye Souisa ini kembali mendaftarkan diri. Dari 37 calon yang mendaftar dan mengikuti tes, Kris menjadi satu dari tiga calon lain yang akhirnya bisa lolos semua tahapan seleksi.
Click here to preview your posts with PRO themes ››
Mereka akhirnya dilantik oleh KPU RI pada 24 Juli lalu di Jakarta. Kris lalu dipercaya menjadi Ketua KPUD Kaimana periode 2018-2023.
“Awalnya saya tidak menyangka akan lolos dalam tes CAT. Apalagi saya ini sudah lama ketika jadi anggota KPU. Tetapi semua ini rencana Tuhan sehingga mulai dari awal seleksi administrasi hingga tes terakhir saya bisa melaluinya dengan baik,” tuturnya.
Setelah dipercaya jadi Ketua KPU, Kris akan bekerja sebaik-baiknya sesuai aturan. Dia menegaskan keberhasilanya menjadi anggota KPU tidak atas titipan dan kepentingan golongan maupun kelompok tertentu.
“Kalau ada yang beranggapan bahwa saya lolos karena ada backup dari kelompok tertentu, itu tidak benar, karena selama mengikuti tes tidak ada yang mengamankan saya supaya bisa lolos,” tegasnya.
Kris menegaskan KPU harus selalu independen, profesional dan netral serta bekerja sesuai rambu-rambu. Jangan ada kata kebijakan dalam mengambil keputusan.
“Kami sudah bersumpah akan bekerja sesuai dengan aturan. Artinya, yang benar akan dikatakan benar dan salah tetap salah. Silakan nanti teman-teman wartawan dan semua elemen masyarakat mengontrol karena kita semua adalah mitra,” papar pria yang tiap pagi datang lebih dulu untuk mengontrol stafnya ini.
Dia lalu mengajak semua parpol, caleg dan masyarakat serta semua pihak untuk bekerjasama dalam mensukseskan Pemilu 2019 nanti.(cpk3)