Sejumlah warga yang menyataan diri sebagai mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, meminta DPR Papua segera menuntaskan konflik yang terjadi di kabupaten mereka.
“Kami minta Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini DPR Papua harus menyelesaikan konflik tersebut karena segala aktivitas daerah tersebut tidak kondusif,” kata Isaias Tablo, juru bicara aksi itu pada papuakini.co, Selasa (9/10).
Menurutnya, jika masalah ini tidak diselesaikan secara hukum maka akan berpengaruh pada segala hal. “Kami minta pelakunya harus diproses dan terungkap melalui forum terbuka, lalu diberi sanksi sesuai perbuatannya yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM),” tegasnya.
Menanggapi itu, Natan Pahabol, Sekretaris Komisi V DPR Papua mengapresiasi kedatangan para mahasiswa itu, karena mereka adalah agen perubahan.
“Aspirasi adik-adik mahasiswa akan saya sampaikan ke pimpinan DPR, sekaligus mengusulkan pembentukan Pansus,” tuturnya.
Dia kemudian meminta Pemprov Papua untuk juga menyelesaikan konflik berdarah itu. “Aktor dalam konflik tersebut harus terungkap dan diadili,” tegasnya, lalu mengatakan akan berkoordinasi dengan Gubernur Papua lalu turun ke daerah konflik.
Dia lalu mengingatkan pemerintah daerah untuk netral untuk melayani masyarakat. “Barang bisa ganti, tapi nyawa manusia tidak bisa,” ingatnya lalu mengatakan daerah konflik bukan cuma Peguungan Bintang rapi juga Yahukimo, Wamena dan Puncak Jaya.
Dia juga akan berupaya mendamaikan secara budaya setempat seperti mematahkan panah, makan bersama dan bakar batu dengan masyarakat di daerah konflik tersebut.(cpk4/dixie)
Click here to preview your posts with PRO themes ››