Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengatakan Indonesia butuh banyak pengusaha, khususnya pengusaha perempuan, yang kadang jauh lebih ulet, gigih, teliti dan telaten dibanding pengusaha laki-laki.

“Jika pengusaha perempuan semakin maju, maka ekonomi Indonesia juga akan maju,” ujar Presiden Jokowi dalam Rakernas IWAPI ke-28 di Padang, Sumatera Barat, 8 Oktober 2018, seperti dilansir siaran pers Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diterima papuakini.co 9 Oktober 2018.

Presiden dalam Rakernas itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang membuka Rakernas itu.

Data BPS pada 2014 menunjukkan sekitar 60% usaha kecil dan mikro di Indonesia digerakkan oleh perempuan, dan terbukti mampu bertahan dari krisis moneter yang menimpa Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, usaha mikro dan kecil menyumbangkan sekitar 56,5% dari Produk Domestik Bruto, dan menyerap sekitar 66,7% tenaga kerja di sektor usaha mikro, dan kecil, di mana sekitar 70% pelakunya adalah perempuan.

Sayangnya, besarnya peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan perekonomian bangsa ini, menurut Menteri Yembise, belum diiringi dengan kepedulian banyak pihak untuk memperbesar akses dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha bisnis perempuan.

“Akses permodalan, akses bimbingan dan pelatihan sering kali menjadi persoalan klasik yang dihadapi perempuan pelaku usaha mikro dan super mikro,” ungkap Menteri Yembise.

Menteri Yembise berharap Rakernas yang dikuti sekira 1200 peserta, dibarengi pameran IWAPI yang menyuguhkan berbagai hasil kerajinan tangan dan industri rumahan dan usaha mikro kecil menengah itu bisa makin memperkuat pengusaha perempuan Indonesia.(***/njo)