Ketua Umum Bhayangkari, Ny Tri Suswati Tito Karnavian, meminta seluruh pengurus Bhayangkari (istri Polisi) untuk terus mengingatkan netralitas suami masing-masing dalam pesta demokrasi 2018-2019.
“Polri tidak mempunyai hak politik. Untuk itu, Bhayangkari harus terus mengingatkan kenetralan suami untuk tidak terlibat dalam politik praktis,” ujar Ny. Tri Tito Karnavian dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketua Bhayangkari Daerah Papua Barat, Ny Watie Rudolf Rodja, dalam syukuran Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-66 di Mapolda Papua Barat, Senin (22/10).
Kata Ketum, netralitas itu harus terus dijaga agar pesta demokrasi bisa berkualitas mulai dari tahapan awal hingga akhir.
Bhayangkari sebagai organisasi mitra Polri juga diingatkan agar dalam bermasyarakat bisa membawa pesan damai, dan tidak mempengaruhi masyarakat dalam menetukan pilihan dalam pesta demorasi pada 17 April 2019.
Ketum juga mengingatkan bahwa Bhayangkari sebagai organisasi mandiri dan profesional dapat terus memperkuat peran serta untuk berkarya dalam keluarga dan masyarakat.
“Sejarah adalah tempat bercermin untuk melihat komitmen, tekad dan harapan yang diisi dengan karya nyata. Bhayangkari juga harus jadi teladan yang diawali dalam keluarga untuk menciptakan siskamtibmas, menjaga persaudaraan dan jangan mau diadu domba atau dihasut,” pesannya.(njo)